Desa Warjabakti, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, memiliki hamparan potensi pertanian bawang merah yang begitu istimewa. Terdapat tiga belas RW di Desa Warjabakti, kampung Babakan Junti merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah andalah Desa Warjabakti. Mayoritas penduduk kampung Babakan Junti bermatapencaharian sebagai petani, khususnya petani bawang merah. Bawang merah yang diproduksi petani Babakan Junti merupakan bawang merah dengan kualitas unggul. Hal ini dapat dilihat dari bentuk, warna, dan ukuran yang proporsional. Area tanam bawang merah di Kampung Babakan Junti memiliki luas puluhan hektar. Disamping itu, ada juga petani bawang merah Babakan Junti yang hanya mempunyai lahan beberapa hektar saja.
Usut punya usut, para penduduk atau masyarakat Babakan Junti sudah sejak lama mengandalkan penghasilan pada bawang merah. Dimulai dari anak muda sampai orang tua bertani bawang merah. Terdapat beberapa kendala dan tantangan dalam bertani bawang merah, diantaranya hama ulat. Selain hama ulat, penurunan harga bawang merah juga merupakan momok yang menakutkan bagi para petani bawanh merah Babakan Junti. Jika saat memiliki harga tinggi, petani dapat menjual satu kilogram bawang merah dengan harga lima puluh ribu hingga delapan puluh ribu rupiah, namun jika harga rendah petani hanya bisa menjual dengan harga dua puluh ribu rupiah per kilogram. Biasanya, para petani bawang merah Babakan Junti menjual hasil tani ke bandar setempat. Namun apabila hasil panen memiliki tonase yang banyak, petani biasanya menjual langsung ke pasar, bahkan ada yang sampai ke Kabupaten Padang. Pengiriman juga tergantung permintaan pasar, untuk skala dalam provinsi biasanya bawang merah Babakan Junti dipasarkan ke Pangalengan, Banjaran, Baleendah, dsb.
Selidik punya selidik, menurut kabar yang beredar, jika dalam keadaan harga tinggi, petani bawang merah dapat meraih keuntungan yang signifikan. Bahkan, ada yang bisa membeli rumah dan mobil pada satu kali panen. Hal ini sangatlah menjanjikan , namun perlu juga untuk memerhatikan nilai keberlanjutan pertanian bawang merah dan manajemen hasil jual bawang merah agar petani dapat sejahtera kualitas hidupnya. Para petani Babakan Junti memiliki stok bawang yang banyak, biasanya mereka menyimpan stok bawang di ruangan khusus, tempat tersebut berbentuk rumah bambu bertingkat, tujuannya agar bawang tidak membusuk dikemudian hari. Selain disimpan ditempat kering, biasanya bawang merah juga dijemur terlebih dahulu dibawah terik matahari secara langsung. Hal ini guna untuk menjaga kualitas bawang merah dan mengawetkan bawang merah secara alami. Disamping itu, ada juga yang menjual langsung tanpa harus disimpan terlebih dahulu, yaitu setelah panen bawang merah segar langsung diambil atau dibeli oleh bandar atau dipesan terlebih dahulu..
Sejauh ini, pemerintah Desa Warjabakti juga mulai mempunyai perhatian kecil terhadap potensi bawang merah yang ada di Warjabakti, khususnya Kampung Babakan Junti. Pemerintah Desa Warjabakti dan stakeholder terkait berencana akan menjadikan Kampung Babakan Junti sebagai kampung tematik, yaitu Kampung Bawang. Meimpahnya potensi bawang merah dapat memghasilkan nilai tambah untuk dapat menjadi kampung tematik. Selain itu, dengan adanya potensi bawang merah maka peluang Desa Warjabakti untuk mewujudkan ekowisata juga semakin terbuka lenar. Agar dapat tercipta dengan baik, maka perencanaan kampung tematik bawang merah harus digagas dengan matang, melibatkan semua aspek masyarakat Warjabakti. Meninjau hal tersebut, masyarakat dan petani Warjabakti, khususnya Kampung Babakan Junti juga antusias dalam menyimak rencana kampung tematik bawang merah ini.